Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi yang menyebabkan pertumbuhan
anak terhambatsehingga mereka lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.
Masalah stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga
perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Di Indonesia, stunting
menjadi isu kesehatan serius yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerIntah
dan masyarakat. Provinsi Jawa Barat, salah satu provinsi dengan jumlah penduduk
terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka
stunting yang masih tinggi. Kabupaten Purwakarta, sebagai bagian dari Provinsi
Jawa Barat, memiliki angka stunting mencapai 21,8 persen pada balita, dengan
1.316 balita yang mengalami stunting pada tahun 2022. Untuk mengatasi masalah
ini, diperlukan pemetaan yang akurat untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah
dengan tingkat kerawanan stunting yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus stunting di Kabupaten
Purwakarta menggunakan metode Clustering K-Means. Metode ini dipilih karena
dalam mengelompokkan data berdasarkan karakteristik tertentu, sehingga dapat
mengidentifikasi pola dan distribusi stunting di berbagai wilayah. Data stunting
sampel yang dianalisis mencakup periode 2018 hingga 2023, yang kemudian
dikelompokkan berdasarkan Persentase dan jumlah balita stunting
Hasil dari sistem Clustering ini diharapkan dapat memberikan informasi visual
yang jelas mengenai distribusi dan tingkat kerawanan stunting di Kabupaten
Purwakarta. Dengan adanya informasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam upaya
penanggulangan stunting. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode K-Means
dapat mengidentifikasi mengelompokkan wilayah rawan stunting, serta
memberikan dasar yang kuat untuk Intervensi kebijakan yang lebih baik.