Sistem tenaga listrik adalah pusat penyediaan tenaga listrik yang mempunyai
struktural sistem dengan peralatan yang lengkap, mulai dari sistem pembangkit
tenaga listrik kemudian dihantarkan melalui saluran transmisi kemudian
didistribusikan melalui saluran distribusi hingga sampai ke konsumen (Beban).
Akibat dari terjadinya gangguan ini mengakibatkan pemadaman yang sangat tidak
diharapkan oleh para konsumen. Agar pemadaman tidak meluas, maka diperlukan
sistem proteksi yang dapat memerintah Circuit Breaker untuk memisahkan bagian
saluran yang mengalami gangguan, oleh karena itu sistem distribusi harus
dilengkapi dengan sistem proteksi.
Tahapan awal ini dari perancangan ini adalah melakukan pengumpulan data
untuk dijadikan referensi tugas akhir dari macam sumber seperti buku, internet,
jurnal atau artikel yang sesuai dengan judul tugas akhir. Observasi yaitu dilakukan
melalui pengamatan langsung kepada objek ditempat yang berkaitan dengan
masalah atau judul penelitian. Proses perancangan alat yang akan dibuat, dimana
pada proses pembuatan alat ini, memiliki beberapa tahapan dalam proses
perancangannya. Tahapan yang terakhir dari pembuatan alat ini adalah pengujian
alat dimana pengujian ini bertujuan untuk mengetahui alat yang dibuat berhasil atau
tidak, dan apakah sesuai dengan desain spesifikasi perancangan peralatan proteksi
yang diinginkan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dalam memantau dan
melindungi peralatan listrik dari arus lebih. Sistem dapat mendeteksi arus lebih,
memberikan notifikasi ke pengguna, dan memutus aliran listrik secara otomatis.
Penggunaan teknologi Internet of Things memungkinkan pemantauan sistem secara
jarak jauh melalui aplikasi smartphone.