Sistem pengeringan padi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat yaitu hanya dengan cara menjemur hasil panen padi dengan cahaya matahari. Dengan sistem pengering padi tradisional yang digunakan memiliki kelemahan pada panas yang dihasilkan oleh sumber panas yaitu cahaya matahari yang stabil dan cuaca yang berubah-ubah. Di samping itu, pengaturan waktu pemanasan yang dilakukan secara manual akan menyebabkan lamanya waktu pemanasan kurang presisi. Dengan berkembangnya sistem kontrol sekarang ini, maka akan lebih baik apabila peralatan yang masih tradisional diubah dengan sistem konvensional sehingga akan lebih efisien dan membuat hasil yang lebih bermutu tinggi. Keuntungan lain penggunaan sistem kontrol konvensional adalah sistem yang masih menggunakan perangkat manual dalam sistemnya. Namun, alat tetap berjalan pada situasi yang diinginkan sesuai dengan setingan pada timer, thermo control dan proses dapat diatur kapan waktunya berhenti. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi. Studi literatur mesin pengering padi dan pengujian dalam bentuk pengukuran dan analisis perhitungan. Trainer perbaikan faktor daya ini menggunakan metode manual maupun otomatis dengan timer, thermo control dan counter untuk pengoperasian yang telah diprogram. Untuk sistem manual, tombol start ditekan maka sistem akan berjalan dan berhenti secara otomatis sesuai dengan seringan pada timer, thermo control dan counter. Kemudian melakukan pengujian mengenai tegangan tatkal motor berjalan tanpa beban dan dengan beban. Hasil dari penelitian ini adalah dibuatnya desain dan rekayasa alat trainer mesin pengering pada yang dapat digunakan dengan sistem manual maupun otomatis yang dapat menjadi media pembelajaran sebagai alat praktikum.