Motor Pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah mesin kalor yang berfungsi untuk mengkonversi energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar menjadi energi mekanis dan prosesnya terjadi di dalam suatu ruang bakar yang tertutup. Motor empat langkah merupakan mesin dengan siklus kerja yang terdiri dari langkah isap, kompresi, ekspansi, dan buang. Converter kit ialah sekumpulan alat yang digunakan untuk melakukan perubahan sehingga bisa memanfaatkan bahan bakar yang berbeda atau mengubah konsumsi bahan bakar yang awalnya menggunakan BBm (bahan bakar minyak) dan bisa juga menggunakan BBG (bahan bakar gas). Penelitian ini membahas perbandingan torsi dan daya pada sepeda motor berbahan bakar gas (LPG) dengan sepeda motor berbahan bakar pertalite. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui torsi dan daya pada sepeda motor berbahan bakar gas (LPG) dengan sepeda motor berbahan bakar pertalite dengan alat dhynotest. Dari hasil pengumpulan data dan analisa didapatkan hasil perbandingan yaitu daya maksimum pada sepeda motor berbahan bakar gas (LPG) terjadi pada putaran 5687 Rpm dengan nilai 3 HP dan daya minimum terjadi pada putaran 8000 Rpm dengan nilai 1 HP. Sedangkan daya maksimum pada sepeda motor berbahan bakar pertalite terjadi pada putaran 7471 Rpm dengan nilai 5 HP dan daya minimum terjadi pada putaran 1500 Rpm dengan nilai 1,6 HP. Torsi maksimum pada sepeda motor berbahan bakar gas (LPG) terjadi pada putara 1532 Rpm dengan nilai 9,7 Nm dan torsi minimum terjadi pada putaran 8000 Rpm dengan nilai 0,9 Nm. Sedangkan torsi maksimum pada sepeda motor berbahan bakar pertalite terjadi pada putaran 2557 Rpm dengan nilai 10,4 Nm dan torsi minimum terjadi pada putaran 9250 Rpm dengan nilai 2,8 HP. Hasil keseluruhan perbandingan yaitu pada bahan bakar pertalite masih lebih baik dibandingkan bahan bakar gas (LPG). Daya yang dihasilkan pun lebih tinggi 2 HP dibandingkan dengan bahan bakar gas (LPG). Begitupun torsi yang dihasilkan lebih tinggi 0,7 Nm dibandingkan dengan bahan bakar gas (LPG).