Perancangan Konstruksi pada Modul Trainer Positioning 1 Axis. Industri
manufaktur sekarang ini telah banyak menggunakan robot sebagai pengganti
manusia dalam mengerjakan suatu pekejaan yang bersifat terus- menerus yang
membutuhkan konsentrasi, kecepatan serta akurasi yang tinggi. Aktuator adalah
sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah sistem
kerja robot.Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perancangan
kerangka modul positioning 1 axis, pemilihan bearing atau kopling dan juga
pemilihan poros screw untuk aktuator linier. Pada modul rancangan modul trainer
positioning 1 axis melibatkan berbagai penentuan dan komponen seperti besi
hollow, bearing, kopling, linier aktuator. Hasil yang didapat dari perancangan
Konstruksi pada modul trainer positioning 1 axis berukuran (p x l x t) 90cm x
60cm x80cm. Material rangka yang digunakan pada modul ini menggunakan besi
hollow 2mm yang disambungkan dengan metode pengelasan adapun alat yang
digunakan dalam pengerjaan rangka tersebut diantaranya ; mesin las, gerinda
tangan, kunci pas 10/8, meteran, kunci T, dan juga bahan yang digunakan
diantaranya ; besi, elektroda, cat kaleng semprot triplek, amplas, dempul. Modul
ini memiliki bobot sebesar 30kg. Dari hasil yang didapat momen puntir dan
tegangan dari besaran besaran itu kondisinya aman dan masih dibawah
kemampuan material T = 997,4 kg.mm. Tegangan lentur pada poros ulir = 0,004
kg/ lebih kecil dari 58 kg/mm2

tegangan ST-37 aman dan tegangan geser poros

ulir = 0,0023kg/mm2

lebih kecil dari 19 kg/ tegangan geser baja ST-37 kondisi
tegangan geser juga (aman) untuk poros screw disini menggunakan bahan dari
baja. Pada torsi maksimal yang mampu di atasi kopling = 8791,3 kg.mm lebih
besar dari torsi beban = 997,4 kg.mm, dan kopling ini menggunakan bahan dari
alumunium dengan diameter luar kopling = 19,75mm dan diameter dalam kopling
= 8,31mm dan juga panjang kopling itu sendiri = 24,04mm . Bearing disini

viii

berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin
agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. tekanan beban maksimal = 0,19
kg/mm2
lebih kecil dari tekanan bearing = 0,2 kg/mm2