Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia, selain digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik. PLTMH mengandung makna, secara bahasa diartikan mikro adalah kecil dan hidro adalah air, maka dapat dikatakan bahwa mikro hidro adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berskala kecil, karena pembangkit tenaga listrik ini memanfaatkan aliran sungai atau aliran irigasi sebagai sumber tenaga untuk menggerakan turbin dan memutar generator.
Metode yang dilakukan meliputi perancangan, pengambilan data dan analisa. Tahap perancanganya itu desain maupun alat hasil jadi untuk melakukan pengujian ketahap pembuatan. Proses selanjutnya adalah proses pengambilan data yaitu pengujian dengan beberapa variasi dan variabel yang digunakan untuk mendapatkan data dan perhitungan yang tepat dalam penelitian pengaruh 2 nozzle adjustment dengan sudut: 70 ° ,80 ° , 90 ° dan 2 fix nozzle pada unjuk kerja generator DC.
Hasil dari alat trainer ini dapat disimpulkan nilai output maksimum yang diperoleh pada saat pengujian trainer PLTMH yaitu pada tekanan air 14 lpm dengan sudut nozzle 80º yaitu sebesar 445 rpm dan tegangan generator tertinggi saat tidak berbeban terjadi pada tekanan air 14 lpm dengan sudut nozzle 80º yaitu sebesar 16 volt. Serta arus nya yaitu 0,20 ampere sehingga diperoleh daya sebesar 3,2 watt.
Pada sudut 80 ° arah pancaran air nya tepat mengenai ujung dari sudu turbin hal ini akan mempengaruhi gaya dorong air terhadap turbin dan akan menghasilkan rpm yang maksimal untuk memutar turbin. Semakin tinggi rpm yang dihasilkan maka hasil output dari generator juga akan tinggi. Lalu pengereman fix nozzle membutuhkan waktu tercepat pengereman untuk turbin berhenti yaitu 2,14 detik dan waktu terlama adalah 3,95 detik.

Kata kunci : Analisa, Sudut Nozzle, PLTMH, Mikro Hidro