Menikah dan hidup bahagia selamanya merupakan harapan kedua mempelai saat
melaksanakan pernikahan. Selama menjalani rumah tangga, tidak ada satupun
pasangan yang mengharapkan terjadinya perselisihan apalagi berakhir pada perceraian.
Perceraian adalah putusnya ikatan perkawinan antara suami istri dengan keputusan
pengadilan dan ada cukup alasan bahwa diantara suami istri tidak akan dapat hidup
rukun lagi sebagai suami istri. Walaupun perceraian adalah pilihan yang sangat
dihindari, tetapi bagi pasangan yang sudah tidak bahagia dan merasa tidak sanggup
menjalani hubungan rumah tangga menganggap bahwa pilihan bercerai adalah
keputusan terbaik. Di Pengadilan Agama Kabupaten Purwakarta menangani banyak
jenis kasus diantaranya cerai gugat, cerai talak dan lain sebagainya. Sejumlah daerah
di Kabupaten Purwakarta berdasarkan Laporan Tahunan Pengadilan Agama
Kabupaten Purwakarta mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Untuk itu perlu
diketahui daerah mana saja yang mengalami peningkatan kasus perceraian. Metode
penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah wawancara, dengan tujuan untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah program aplikasi. Dan
adapun penelitian ini menggunakan model pembangunan waterfall. Model analisis dan
perancangan sistem menggunakan Unified Model Language (UML). Model ini
mempermudah dalam pengembangan sistem dan memudahkan users untuk memahami
sistem yang akan dikembangkan. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya sebuah
Aplikasi Clustering Area Perceraian Wilayah Kabupaten Purwakarta dengan
menggunakan algoritma k-means clustering dimana algoritma k-means clustering ini
membagi data ke dalam beberapa kelompok berdasarkan kemiripan data tersebut. Data
akan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu rendah, sedang dan tinggi dan dengan 3 faktor
yaitu ekonomi, perselisihan dan meninggalkan. Dengan terbentuknya aplikasi ini
diharapkan dapat menyajikan informasi clustering dengan tepat.

Kata Kunci : Aplikasi Clustering Area Perceraian, K-means clustering, waterfall.