Predictive maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, salah satu kegiatan predictive maintenance ialah monitoring getaran. Dalam monitoring getaran, sebuah sensor dipasangkan pada beberapa bagian untuk memantau kondisi mesin. Getaran yang terjadi pada mesin merupakan gambaran kondisi mesin tersebut. Getaran pada mesin umumnya terjadi akibat adanya unbalance couple yang tidak dapat terlihat secara visual. Oleh karena itu, kegiatan predictive maintenance berupa monitoring getaran dilakukan guna mengetahui kondisi mesin tersebut. Modul prediktive maintenance ini dilengkapi dengan inverter sehingga putaran pada motor dapat diatur. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini ialah membuat modul predictive maintenance yang dapat digunakan sebagai objek pengukuran getaran serta untuk mengetahui hasil pengukuran, karakteristik dari kondisi unbalance dan couple balance, serta mengetahui estimasi biaya berupa data getaran akibat couple unbalance pada poros dapat diketahui. Data berupa getaran yang telah didapatkan oleh sensor accelerometer ADXL 345 selanjutnya diolah oleh arduino dan divisualisasikan ke dalam bentuk grafik oleh LabView. Bentuk grafik pengujian pada kondisi couple balance hampir sama dengan kondisi normal, yaitu grafik yang terbentuk cenderung stabil dengan nilai rata-rata sebesar 197.590 mm/s2 pada variasi frekuensi 50 hz. Nilai akselerasi terbesar terjadi pada pengukuran couple unbalance sebesar 103.86 mm/s2 dengan rata-rata nilai variabelnya sebesar 219.822 mm/s2 pada variasi frekuensi 50 hz.

Kata kunci: predictive maintenance, accelerometer ADXL345, couple balance, getaran, LabView, akselerasi