AC merupakan perangkat utama untuk mendinginkan ruangan. Selain menghasilkan temperatur dingin, AC juga menghasilkan temperatur panas. Efek panas yang dihasilkan biasanya dibuang begitu saja ke lingkungan. Padahal energi panas yang dihasilkan dari hasil kerja kompresi kompresor dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air, yaitu dikenal dengan air conditioner water heater (ACWH). Namun, masih perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan alat penukar kalor (heat exchanger) tipe helical coil. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengujian heat exchanger terhadap kinerja AC menggunakan pipa tipe helical coil dengan pipa tembaga ukuran diameter luar 6,35 mm dan diameter dalam 5,53 mm. Dengan membuat dua helical coil yang mempunyai panjang pipa tembaga 1,7 meter untuk presentasi 10% dan 3,4 meter untuk presentase 20%. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengujian, sedangkan analisis data dilakukan dengan regresi sederhana. Dari hasil pengujian dan analisa bahwa kerja kompresi pada sistem AC standar = 25,5 kJ/kg, ACWH HE 10% = 34,6 kJ/kg, ACWH HE 20% = 35 kJ/kg. Kerja kompresi pada sistem AC standar = 167,7 kJ/kg, ACWH HE 10% = 169 kJ/kg, dan ACWH HE 20% = 167,6 kJ/kg. Sedangkan efisiensi unjuk kerja temperatur pada proses pemanasan air terceapat diperoleh pada saat menggunakan heat exchanger 20% dan unjuk kerja arus listrik lebih rendah pada saat menggunakan heat exchanger 10%. Rata-rata COP, yaitu sebesar 4,88 pada heat exchanger 10%, sedangkan pada saat menggunakan heat exchanger 20% yaitu didaparkan hasil sebesar 4,78.